Memahami beberapa selam dan olahraga kompetisi di diving di kelas kolam

Diving pada awalnya hanya digunakan untuk mencari mutiara, kemudian digunakan dalam bidang militer dan berkembang menjadi pariwisata dan olahraga. Olahraga menyelam sistem, yang diadopsi oleh sidang pleno KONI ke IX tahun 1980 sebagai anggota KONI dengan POSSI sebagai induk organisasi olahraga dan olahraga menyelam tunggal nasional di Indonesia.
Selama masyarakat ini menganggap bahwa subs hanya digunakan untuk wisata di laut, tetapi juga memiliki kelas menyelam dalam kompetisi renang. Dalam olahraga menyelam, aturan - dan aturan yang lebih ketat. Tidak mengherankan, karena olahraga menyelam termasuk jenis olahraga yang memiliki derajat yang cukup potensial selain memiliki aspek - aspek-aspek sosial-ekonomi yang luas, berbeda dengan jenis lain olahraga, keterampilan dan pengetahuan menyelam dapat dimanfaatkan di berbagai bidang seperti ilmu (laut - biologi - Arkeologi - fotografi), budidaya laut, dan penelitian lain - lain.
Hari ini olahraga menyelam di Indonesia di bawah naungan POSSI Uni Olahraga Menyelam All-Indonesia atau Indonesia Subaquatic Sport Association (ISSA), sebagai anggota dari CMAS (Confederation Mondiale des Kegiatan Subaquatiques) adalah organisasi orangtua menyelam di seluruh dunia, berdasarkan di Roma, yang tentu saja memiliki prosedur, aturan dan sanksi. Dengan berlalunya waktu dan POSSI lampiran pada tahun 2003 di Jakarta, maka diadakan persiapan dengan perkembangan menyelam dan didasarkan pada ketentuan - ketentuan CMAS.
Anggota POSSI benar tergantung dengan kondisi yang berlaku di Indonesia sebagai prosedur standar nasional. Dengan adanya sistem nasional dan prosedur, kemudian identitas kita di bidang olahraga selam akan jelas, sehingga kita bisa menjadi tuan rumah di negara mereka sendiri, berdaulat dan dihormati organisasi olahraga sejalan dengan diving internasional.



Selain itu, kompetisi di atas beberapa olah raga diving di kelas berenang, yaitu:
Renang Bifin
Permukaan Monofin
Perendaman Monofin
Apnea Monofin
OBA M - Kursus
OBA 5 Point
OBA Star Point
Yang tentu saja di setiap kelas dan kompetisi kelompok usia memiliki jarak yang telah ditentukan.
2.2 Definisi
2.2.1 Jenis dan Persaingan Kelas
Renang Bifin
Adalah kompetisi standar kelas kolam renang menggunakan sepasang sirip renang (sirip), masker, snorkel (kacamata scuba.)
Permukaan Monofin
Merupakan standar kompetisi kelas kolam renang di monofin digunakan (sirip tunggal), masker dan snorkel.
Perendaman Monofin
Merupakan standar kompetisi kelas kolam renang di monofin manggunakan, masker dan tabung oksigen kecil sebagai alat pernapasan yang dimiliki oleh kedua perenang tangan.
Apnea Monofin
Adalah kompetisi standar kelas kolam renang di monofin digunakan, tetapi pelaksanaannya di air (diving) tanpa alat bantu pernapasan (menahan nafas).
OBA M - Kursus
Adalah kelas balapan menyelam di perairan terbuka (laut) dengan menggunakan peralatan Scuba diving lengkap dengan Underwater Observasi (OBA).



OBA 5 Point
Adalah kelas balapan menyelam di perairan terbuka dengan menggunakan peralatan scuba diving komplit dengan melakukan pengamatan dengan masalah di bawah air 5-point Underwater ditentukan.
OBA Star Point
Kelas dilakukan atas dasar kualifikasi atau tingkat yang telah di perjalanan.
2.2.2 Olahraga Menyelam Persatuan Indonesia (POSSI)
Olahraga menyelam adalah sebuah tipe atau olahraga khusus, karena olahraga memiliki muatan yang dapat dikembangkan terhadap prestasi, rekreasi atau profesi. Olahraga menyelam telah ada di Indonesia sebelum tahun 1962, tetapi sebagian besar dilakukan jika ragawan asing bekerja di Indonesia. Pada tahun 1962, TNI - AL mendirikan instalasi menyelam pusat dan sekolah menyelam. Dengan berdirinya kedua lembaga, semakin banyak orang Indonesia yang berlatih dan belajar untuk menyelam, terutama di lingkungan TNI - AL.
Pada 1970-an tepatnya pada tahun 1973, dikembangkan oleh para pemimpin masyarakat olahraga menyelam seperti Adam Malik, Sudomo, Saleh Basarah dan Urip Santoso dan beberapa orang lainnya.
Bersama - sama dengan tokoh-tokoh mereka membentuk klub menyelam pertama di Indonesia, yaitu: Nusantara Diving Club (NDC) dan kemudian juga terbentuk Surabaya DivingClub (SDC), kedua klub ini menyelam ke dalam wadah organisasi Asosiasi Olahraga Aquatic Indonesia (PEROPI) sebagai subs cabang. Perkembangan menyelam olahraga di Indonesia sangat didukung oleh TNI - AL baik personel dan material serta pembangunan di daerah - daerah tersebut.
Pada tahun 1973 dengan persetujuan menyelam olahraga PEROPI berdiri sendiri sebagai organisasi induk menjadi POSSI. Pada tanggal 5 Agustus 1977, resmi menjadi induk organisasi menyelam POSSI di Indonesia. Sebagai organisasi induk sebagai panduan PPDSI POSSI mengatur kegiatan. POSSI menjadi anggota dari Federasi Olahraga Perairan Indonesia (FOPINDO), dan diterima sebagai anggota KONI pusat Menyelam dan Federasi Dunia Konfederasi Mondiale des Kegiatan Subaquatiques (CMAS) yang berbasis di Roma Italia dan anggota Federasi Asia Diving (Auf).
Pada tahun 1978, POSSI mendidik mahasiswa Muhawarman (ITB) untuk Scuba Diver dan mendidik personil PHPA A2.
Pada tahun 1981 olahraga selam untuk pertama kalinya termasuk dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) yang ada di PON XI dan Pengda yang mengambil bagian dalam PON terdiri dari 4 Pengda POSSI: Pengda POSSI DKI, Pengda POSSI Jawa Barat, Pengda POSSI Jawa Timur, Pengda POSSI Bali.
Pada tahun 1984 POSSI juga mengatur pemandu wisata dan mendidik DITJENPAR Tirta untuk Scuba Diver kepada personil PHPA. Tahun 1985 POSSI melaksanakan menyelam pendidikan dan pemotertan / video di bawah air untuk kamera PPFN, pada tahun 1985 cabang selam juga berkompetisi lagi di Pekan Olahraga Nasional XII dan bahwa bagian dari 10 Pengda Pengda, yaitu: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Iriyan Jaya, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Lampung dan Kalimantan Selatan.
Pada tahun 1986 KONI Pusat telah memutuskan untuk menyelam olahraga tidak lagi diperebutkan di PON. Pada tahun 1986 POSSI telah memiliki 14 Pengda dan 1500 penyelam.
Pada tahun 1987 - 1997 dalam 10 tahun terakhir telah ada kemajuan luar biasa, terutama dari jumlah penyelam yang meningkat hingga 10 kali. Tetapi dengan tidak dimasukkannya olahraga menyelam ke PON di satu sisi dan pengembangan wisata bahari di sisi lain muncul banyak hal positif dan negetif, ini adalah tugas bagi kita semua, terutama untuk pelatih POSSI.
Pada tahun 1998 kongres PB POSSI V sebagai wujud nyata dari pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) PB POSSI. Setelah kongres menyelenggarakana, PB POSSI kembali bekerja untuk kembali olahraga menyelam di PON XV di Surabaya. Melalui perjuangan tak kenal lelah dewan PB POSSI KONI pusat akhirnya menyetujui dan memutuskan bahwa olahraga menyelam dapat dilakukan kembali ke PON-XV pada tahun 2000 di Surabaya, dengan catatan semua biaya ditanggung oleh PB POSSI.



PB POSSI saat ini memiliki 27 Pengda POSSI yaitu: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Iriyan Jaya, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Aceh, Bangka Belitung, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara , Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Riau, Batam, Bengkulu, Jambi dan Nusa Tenggara Barat.
2.2.3 Konfederasi ini Mondiale des Kegiatan Subaquatiques (CMAS)
Tehe Konfederasi Mondiale des Kegiatan Subaquatiques (CMAS) adalah naungan Dunia Diving Federasi organisasi pelatihan bagi para penyelam, CMAS didirikan 28 September 1958 di Brussels, yang bertujuan untuk menyediakan pendidikan dalam hal menyelam, baik dalam hal prosedur penyelaman yang baik, penyelam kesehatan dll .. Salah satu negara anggota pendiri adalah Perancis dengan Philippe Taillies sebagai pelopornya.
Sejak didirikan CMAS, beberapa organisasi yang awalnya hanya kursus hobi menyelam, kemudian mengajukan diri untuk mengikuti serangkaian pelatihan yang bertujuan untuk merangsang negara - negara-negara Eropa yang merampingkan keberadaan CMAS. Dibandingkan dengan organisasi liannya menyelam lebih ke arah pariwisata. CMAS lebih menekankan pada penyelam profesional dan menyelam di bidang militer.
2.2.4 Olahraga Kompetisi Diving
Diving tidak hanya dilakukan di laut karena kebanyakan orang tahu, tetapi juga memiliki olahraga menyelam lomba untuk kelas berenang. Beberapa kelas yang dilombakan, yaitu:
Renang Bifin
Dengan kelas kompetisi:
a. Terbuka Kelompok Umur
b. Senior Kelompok Umur
c. Umur Grup A
d. Kelompok Umur B
e. Kelompok Umur C
f. Umur Grup D
g. Umur Grup E
h. Kelompok Umur F
Dengan jarak diperebutkan: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, khusus untuk Kelompok Umur Terbuka, yang bersaing jarak: 2000 m dan 3000 m.
Permukaan Monofin
Kelas ras yang bertanding:
Þ Kelompok Umur Terbuka
Oleh jarak: 50 m, 100 m, 400 m, 800 m.
Immesion Monofin
Kelas ras yang bertanding:
Þ Kelompok Umur Terbuka
Dengan jarak: m, 100 400 m.
Þ Kelompok Umur Terbuka
Oleh jarak: 50 m.
OBA M-Course
Untuk Kelompok Umur Terbuka
OBA 5 Point
Untuk Kelompok Umur Terbuka
OBA Star Point
Untuk Kelompok Umur Terbuka


2.3 Peralatan
Ada beberapa peralatan menyelam standar atau olahraga rekreasi harus digunakan dalam kegiatan menyelam.
Topeng
Ini adalah penutup mata kaca mata dan hidung, untuk membantu kekuatan melihat dalam air saat menyelam.
Snorkel
Ini adalah alat untuk membantu pernapasan di permukaan air.
Sirip
Sirip sudah terpasang pada kaki, untuk membantu dorong kaki di permukaan atau di dalam air.

Sedangkan peralatan yang digunakan untuk rekreasi menyelam adalah:
Mask, Snorkel, dan Fin yang digunakan untuk tujuan seperti dijelaskan di atas.
SCUBA tabung
Apakah silinder scuba standar terbuat dari aluminium atau baja untuk udara kompresi untuk 200 BAR/300 Psi atau lebih, sesuai dengan kebutuhan atau requirements.Capacity Cuft liter/80 standar nominal 12. Dan juga pasokan utama udara untuk peselam.
Regulator, Pressure Gauge Submersible, Gauge Kedalaman, Tahap II Extra
Regulator: Sebuah perangkat yang mengatur aliran udara dari tabung untuk bernapas SCUBA peselam ketika bernapas. Perangkat ini terdiri dari dua tingkat pengaturan tekanan udara yang terhubung melalui kemampuan bekerja untuk menahan tekanan rendah.
Submersible Pressure Gauge: tekanan tabung Gauge yang dapat dibawa ke dalam air, dalam satuan BAR atau Psi.
Depth Gauge: Gauge kedalaman air, satuan meter atau Kaki.
Extra Tahap Kedua: Ini adalah regulator (Tahap Kedua) yang berfungsi sebagai pasokan udara tambahan pengganti jika keadaan darurat. Jenis pasokan pengganti "Alternate Inflator REGULATOR."
Buoyancy Compensator Device (BCD)
Alat penggendali apung yang dilengkapi dengan peralatan blower tekanan rendah (Low Tekanan Inflator) dengan fungsi pengembang / hembuskan udara di BCD secara mekanik atau ditiup.
Diving Equipment Timer
Seperti jam, komputer menyelam. Perlu diketahui juga komputer menyelam adalah alat pemantauan untuk menjalankan proses secara otomatis menghitung waktu terhadap kedalaman dan menyelam (seperti tabel menyelam), di samping informasi - informasi lain juga diperlukan untuk tujuan membantu keamanan selama dan setelah penyelaman .



Kelengkapan peralatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan tertentu dengan kegiatan menyelam seperti:
Þ kompas bawah air, Senter Diving, Diving Pisau, perlengkapan pemberi isyarat darurat.
pakaian pelindung Þ, untuk menjaga matahari, dingin menyengat dan melindungi dari goresan mungkin.
Þ pelampung di permukaan, untuk digunakan sebagai daerah tanda panduan kegiatan atau membantu peselam keterapungan di permukaan air.
2.4 Personil
Personil adalah anggota yang telah atau belum bersertifikat POSSI / CMAS menyelam dan mahasiswa di ubin Kabupaten Banyuwangi. Jumlah personil yang bersertifikat POSSI / CMAS di genteng dengan kualitas A1 / 2 1 orang Bintang, A1 / 1 Star sebanyak 9 orang dan yang tidak memiliki sebanyak 23 orang bersertifikat.